Oleh Oleh Halal Bi Halal : Kalau Ketabrak Di Jepang Jangan Bilang Tidak Apa Apa!

Minggu kemarin tanggal 2 September 2012 ada undangan halal bi halal dari sebuah keluarga yang biasa ngumpul bareng dengan kami. Keluarga ini adalah keluarga yang seluruh anggota keluarganya senantiasa semangat. Saya katakan begitu kenapa, sang kepala keluarga meninggalkan bisnisnya di Indonesia untuk kemudian datang ke Jepang untuk mensupport istri dan anaknya. Beliau harus turun kursi menjadi orang pabrik dan bekerja keras dari jam 8 pagi sampai jam 8 malam tiap hari. Sang ibu yang dosen di sebuah universitas negeri di daerah surabaya tidak mau ketinggalan, beliau sedang mengejar gelar S3 di sebuah universitas milik pemerintah daerah di daerah Nagoya. Anak laki laki satu satunya juga sedang berjuang keras menyelesaikan S1-nya di Jepang. Sebuah keluarga yang bisa memberi inspirasi bagi yang concern dalam hal pendidikan keluarganya.

Aneka menu halal bi halal ^_^

Setelah undangan menyebar, ada 4 keluarga yang menyatakan bisa hadir dalam acara halal bi halal kali ini. Ibu ibu sudah siap untuk menyumbang masakan. Ini memang kebiasaan di Jepang, kalau ada acara ngumpul semua bawa karyanya masing masing untuk dinikmati bareng bareng. Dari segi kuantitas dan kualitas jelas meningkat,  menu yang disajikan jadi bervariasi dan luar biasa ^_^ Pada acara halal bi halal kali ini ada menu yang spesial yang bikin program diet saya gagal total. Ada bakso, ayam sambel, ayam goreng, pecel, es buah, tempe goreng, telur, tahu ditambah beraneka ragam jajanan asli Indonesia karena tuan rumah memang barusan mudik pulang kampung lebaran kemarin. Makan sambil ngrumpi cerita ngalor ngidul dengan saudara setanah air memang paling enak. Rasa stres dengan kerjaan, penat dan kangen dengan keluarga ditanah air bisa sedikit berkurang. Setelah semua menu dicicipi sampai perut berubah bentuk jadi ‘cembung’ acara distop dulu untuk dilanjutkan dengan sholat dhuhur bareng. Setelah dhuhur selesai….dilanjutkan lagi ^_^

Disamping makanan yang begitu menggoda, ada cerita berharga dari teman yang baru kena musibah, pas berhenti dilampu merah mobilnya ditabrak dari belakang oleh orang Jepang. Setelah dilihat ternyata yang nyopir cewek ^_^  Ceritanya, pada hari minggu malam sekitar jam 9 tanggal 20 Agustus jadi pas hari raya Idul Fitri, teman saya ini ada keperluan jadi keluar naik mobil sendiri. Istri dan anaknya tidak ikut ditinggal dirumah. Pas dilampu merah dia berhenti, lampu belum ganti jadi hijau ketika dia tiba tiba ditabrak dari belakang. Braaaakkkk suaranya kera banget…..dia kaget setengah mati. Dia segera berhenti tanpa menepikan mobilnya. mobil yang menabrak terjepit diantara 2 mobil sehingga tidak bisa bergerak sama sekali. Mobil dia rusak cukup parah, badan juga sakit dan kaget banget. Dalam beberapa menit, polisi datang dan memeriksa semua kelengkapan. Teman saya ini dokumennya lengkap, dari SIM, uji KIR kendaraan sampai asuransi juga ada. Yang nabrak juga lengkap semua ada. Tapi karena ditabrak dari belakang dilampu merah, teman saya ini dalam posisi benar dan orang Jepang dalam posisi salah.

Setelah polisi tahu duduk persoalannya akhirnya orang Jepang melalui asuransinya diperintahkan untuk membiayai perbaikan mobil dan perawatan kesehatan teman saya ini sampai pulih 100%. Mobil segera dimasukkan bengkel untuk diperbaiki, sebagai gantinya pihak bengkel meminjamkan mobil sampai proses perbaikan selesai yang diperkirakan memerlukan waktu dua minggu. Mobil pengganti seperti ini wajar di Jepang, istilah Jepangnya daisha. Kadang kadang mobil pengganti jauh lebih bagus dari yang diperbaiki ^_^ Setelah dikalkulasi, mobil teman yang harganya sekitar 300 ribu yen ini harus diperbaiki dengan biaya 470 ribu yen. Biaya memperbaiki jauh lebih mahal dari harga mobil itu sendiri.

Bakso spesial lebaran ^_^

Untuk mobil sudah diserahkan ke bengkel untuk diperbaiki. Sekarang tinggal urusan badan yang sakit. Temen segera ke dokter dan menjelaskan apa yang terjadi. Segera dicek oleh dokter dengan rontgen untuk mengecek apakah ada tulang yang patah. Setelah dicek tulang dinyatakan tidak ada masalah, hanya tinggal rasa sakit dibadan. Oleh dokter dijelaskan bahwa dia harus menjalani proses rehabilitasi sampai sembuh, seminggu 3 kali bisa 1 atau 2 bulan. Semua biaya ditanggung oleh pihak asuransi yang menabrak. Diluar itu setiap kali rehabilitasi akan mendapatkan konpensasi sebesar 4200 yen atau 420 ribu rupiah. kalau dalam sebulan dia rehabilitasi sebanyak 12 kali berarti dia mendapatkan konpensasi 42oo yen x 12 kali : 50.400 yen atau sekitar 5 juta rupiah ^_^ Dokter menyarankan karena ada konpensasi seperti ini manfaatkan saja, datang terus saja….lumayan dapat duit ^_^ Mendengar saran itu teman saya ini seneng banget. Okay sensei….saya pasti datang hahaha ^_^ Ketika waktunya rehabilitasi teman saya ini gak mau lembur, katanya ngapain capek capek lembur? Enakan pergi rehabilitasi, sampai sana dipijetin, diurut, disemprot pakai obat pegel linu. Pulang badan seger, udah gitu masih dapat 4200 yen hahaha

Suatu saat katanya ada telpon dari pihak asuransi yang menabrak menanyakan sampai kapan rehabilitasinya? Dia jawab sampai sembuh. Orang asuransi masih tanya lagi, kalau sakit kok bisa kerja? Teman saya marah marah….dia jawab kalau saya gak masuk kerja saya bisa dipecat. Badan sakit, tapi saya tetap kerja biar gak dipecat. Pihak asuransi bilangnya hai, wakarimashita. Terus teman saya ini ngomong ke dokter yang memeriksa dia, dokternya bilang kalau masih telpon lagi, orang asuransi suruh telpon saya biar saya jelaskan.  Kata dokternya, saya juga ikut asuransi itu, kalau gak mau bayar saya akan berhenti. Beberapa hari kemudian asuransi telpon lagi ke teman saya ini, karena sudah dapat wejangan dari dokternya teman saya ini jawab, saya tidak tahu sampai kapan rehabilitasinya. Tanya saya ke dokter saya. Habis itu tidak ada lagi telpon dari pihak asuransi hahaha

Teman saya ini juga cerita kalau dikasih tahu oleh orang Jepang kalau ditabrak dijalan jangan minggir, sudah biarin kendaraanya disitu. Kendaraan yang tetap pada posisinya akan membantu polisi untuk menganalisis penyebab kecelakaan dan menentukan siapa yang benar dan salah. Kalau merasa sakit telpon ambulance karena dengan cepat akan datang membawa peralatan pertolongan pertama. Ambulance ini akan menghubungi polisi dan memberikan keterangan medis yang dijadikan pijakan pertama untuk mengurus claim asuransi. Yang terakhir, jangan bilang tidak apa apa atau saya sehat sehat saja. Karena kalau bilang begitu dari sisi kesehatan bisa dinyatakan selesai. Padahal yang namanya luka itu bukan hanya luka yang bisa dilihat langsung oleh mata. Banyak kasus saat kecelakaan orangnya sehat dan bugar. Beberapa hari kemudian ternyata sakit, setelah dicek teliti oleh dokter ternyata ada luka dalam yang tidak terlihat oleh mata tetapi sangat berbahaya. Yang seperti ini yang harus diwaspadai.

Jadi….jika tertabrak di Jepang – mungkin juga dinegara lain atau tanah air – jangan bilang tidak apa apa. Perlu pemeriksaan yang detail sebelum mengeluarkan statement tidak apa apa karena siapa tahu ada luka dalam yang tidak anda sadari dan rasakan.

Aichi, 5 September 2012. Bulan yang panasnya minta ampun ^\^

6 thoughts on “Oleh Oleh Halal Bi Halal : Kalau Ketabrak Di Jepang Jangan Bilang Tidak Apa Apa!

  1. Wah…gagal diet mas, 😀 senang banget ya halal bihalalnya selain cerita ngalor ngidul berbahasa indonesia, makanan khas nusantara juga turut menemani 😀

    Saya baru tahu kalau dijepang ada daisha 😀 dan asuransi sistemnya begitu…

    Trims atas sharenya mas 😀

Leave a reply to mbantoelpoenya Cancel reply